Kamis, 06 Juni 2013

Dana UKS Di Mark Up dilapor Ke Gubernur



No                   :  002/DPP LSM-P/VI/2013                           Kepada  Yth,
Lampiran         :  1 (satu) berkas                                              Bapak Junaidi Hamzah
Sifat                :  Penting                                                         Gubernur Bengkulu
Perihal             :   Mohon Klarifikasi                                     di_
                                                                                                            Bengkulu    



           
                           Dengan hormat,

Sehubungan dengan paket pelelangan di Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu tanggal 22 Mei 2013 Pekerjaan Pengadaan Alat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sigap Bencana untuk SMA/SMK Tahun Anggaran 2013 dengan pagu dana sebesar Rp 4.817.700.000,- yang sudah diumumkan pemenangnya oleh panitia lelang dengan pemenang cv. Buanacom dengan penawaran sebesar Rp. 4.711.957.000,- terindikasi banyak masalah sebagai berikut :

1)        Pengadaan Alat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sigap Bencana untuk SMA/SMK Tahun Anggaran 2013 disinyalir telah terjadi manipulasi data barang yang dibutuhkan.
2)        Awal Perencanaan dengan harga pagu dana sebesar Rp 4.817.700.000,- adalah produk dari negara asal Jerman. (bukti terlampir)
3)        KPA dan PPTK disinyalir telah merubah spek teknis barang untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan menawarkan atau melelang barang asal negara China atau Korea. (bukti terlampir)
4)        KPA / PPTK disinyalir sengaja mengurangi  spek teknis barang dengan harapan mendapatkan keuntungan atau sukses fee yang lebih besar.
5)        Kami juga menduga bahwa empat perusahaan yang memasukan penawaran terindikasi dibawah oleh satu orang hal ini dapat dilihat dari data sebagai berikut :
a)        tercermin adanya tiga perusahaan yang masukan penawaran tidak lengkap persyaratannya
b)        tiga buah harga penawaran perusahaan sangat berdekatan
c)        tidak ada satupun perusahaan yang melakukan sanggahan saat anwizing

Sementara menurut analisa kami dengan spek teknis barang yang ditawarkan oleh KPA/PPTK, maka akan timbul kerugian negara yang sangat besar mungkin tsunami korupsi akan terjadi adapun analisa kami sebagai berikut :

Harga Perkiraan Sendiri                    Rp 4.809.945.000,-
Penawaran cv buanacom                   Rp 4.711.957.000,-

PPN                                                   10%
PPh                                                    2%
Profit + BOP perusahaan                  15%
Harga dasar total barang tersebut dipasaran adalah                         Rp 2.404.972.500,-
PPN + PPh + Profit Perusahaan adalah sebesar                   Rp 3.054.315.075,-

Semenatar nlai penawaran cv buanacom      Rp 4.711.957.000,-
Dikurang  harga perkiraan kami                    Rp 3.054.315.075,- -  
                                                      Rp 1.657.641.925

Jadi berdasarkan hasil perhitungan kami tersebut di atas maka dalam hal ini negara akan mengalami kerugian sebesar Rp. 1.657.641.925,- hal ini tentu akan masuk ke kantong pribadi yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu kami selaku kontrol masyarakat memohon :
1.        Agar Gubernur Bengkulu untuk segera mencopot Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu yaitu Syafrudin.AB saat ini karena selaku KPA beliau yang harus bertanggung jawab.
2.        Agar Gubernur Membatalkan lelang tersebut.
3.        Kepada Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu untuk dapat memanggil Kepala Dinas Pendidikan.

Untuk itu kami memohon kepada Bapak Gubernur Bengkulu untuk dapat menjawab surat kami ini setelah lima hari sejak surat ini kami tanda tangani, sebelum permasalahan ini kami bawah dan laporkan ke Gedung KPK RI di Jakarta.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bengkulu,  10  Juni 2013
DPP LSM-Pelangi
Ketua





E F R I A D I





Tembusan disampaikan kepada Yth :

1.        Ketua DPRD Provinsi Bengkulu
2.        Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu
3.        Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Bengkulu
4.        Arsip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar